
"Kami telah membekukan aset milik rezim Khadafi bernilai lebih dari 33 miliar dolar AS. Bersama dengan negara-negara lainnya di Dewan Keamanan PBB, kami memperluas sanksi-sanksi yang telah ada, mengadakan embargo senjata, dan membuka jalan agar Khadafi dan orang-orang sekitarnya dapat mempertanggungjawabkan kejahatan-kejahatan mereka," ujar Presiden AS Barack Obama.
Hal itu dikatakan Obama saat berpidato di National Defense University, Washington DC, AS seperti rilis yang diterima dari Kedubes AS, Selasa (29/3/2011).
Dan kini, AS akan mengembalikan aset yang dibekukan itu untuk membangun kembali Libya.
"Kita akan menyisihkan lebih dari 33 miliar dolar yang berasal dari aset rezim Khadafi yang dibekukan sehingga dapat digunakan untuk membangun kembali Libya. Lagipula, uang itu bukanlah milik Khadafi atau milik kita, melainkan milik rakyat Libya dan kita akan memastikan bahwa mereka akan menerimanya," tegas Obama.
Sebelumnya, Pemerintah AS telah membekukan sedikitnya US$ 30 miliar (sekitar Rp 263 triliun) aset-aset Libya. Ini merupakan pembekuan aset asing terbesar sepanjang sejarah AS.
Aset-aset yang dibekukan tersebut adalah milik pemimpin Libya Muammar Khadafi dan empat anggota keluarganya serta badan-badan pemerintah Libya.
"Saya bisa melaporkan bahwa hingga hari ini setidaknya 30 miliar aset-aset pemerintah Libya di bawah yurisdiksi AS telah diblokir atas perintah yang dikeluarkan Presiden Obama," ujar pejabat senior Departemen Keuangan AS, David Cohen.
"Ini pemblokiran terbesar di bawah program sanksi yang pernah ada," imbuh Cohen dalam konferensi pers di Washington seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (1/3/2011).
0 komentar:
Posting Komentar