Jakarta - Anggota DPR meminta PT Jasa Marga Tbk mengikuti Singapura dan Hong Kong mengenai konsep jalan tol yang tidak menggunakan gerbang. Menurut Dewan tanpa harus antre di gerbang tol maka kemacetan bisa dikurangi. Namun hal tersebut dirasa masih sangat sulit diterapkan di Indonesia.
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Frans Sunito mengatakan kemacetan di tol bersifat komperhensif.
"Sangat sulit diatasi sebenarnya, ketika kemacetan di tol pada satu titik dibenahi maka di titik lain akan terjadi kemacetan. Nah menggunakan tol tanpa gerbang itupun tidak mungkin atau susah diterapkan karena Indonesia menganut 2 sistem tol," ujarnya di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2011).
Ia menjelaskan, 2 sistem tol di Indonesia ini menggunakan sistem terbuka dan tertutup di mana masing-masing tol sudah pasti menggunakan tarif yang berbeda-beda. Tol luar kota hingga dalam kota, lanjutnya tidak saling terhubung, dan masing-masing gerbang juga berlainan.
"Bahkan saat ini kita memindahkan gerbang di dalam pusat kota menjadi di pinggiran kita agar kemacetan bisa dikurangi," tuturnya.
Lebih jauh Frans mengatakan untuk mengatasi upaya kemacetan pihaknya juga mempercepat pengerjaan proyek jalan tol Wiyoto Wiyono Utara dan JORR serta lingkar luar Jakarta. Selain itu, Frans mengungkapkan JSMR terus berupaya menyelesaikan tol Serpong-Bandara agar jika tujuan ke bandara tidak perlu melalui dalam kota.
"Sebenarnya yang penting juga adalah mass transportation di mana sebagai upaya yang harus dilakukan pemerintah saat ini memperbanyak mass transportation untuk mengurangi kemacetan," tuturnya.
Mengenai truk-truk besar yang melintasi dalam kota, Frans mengatakan JSMR tidak mempunyai wewenang untuk melarang truk masuk. Ia memang mengakui truk menjadi sumber kemacetan juga. "Namun itu bukan wewenang JSMR," tukasnya.
Sebelumnya, beberapa anggota DPR termasuk Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani mengatakan konsep tol tanpa gerbang dengan menggunakan sensor sebenarnya bisa dilakukan. "Dengan sensor maka tidak akan terjadi antrean di gerbang tol," tuturnya.
Tagihan pembayaran tol, lanjut Ahmad dapat ditagih langsung ke rumah melalui kartu kredit atau cara lain. Hal ini sambung Ahmad bisa dilakukan ke depan seiring dengan teknologi yang terus meningkat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar