Jakarta - Staf keuangan Permai Grup Yulianis, bersama dengan istri M Nazaruddin Neneng Sri Wahyuni, bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan. Ada empat brankas yang ada di perusahaan ini. Apa isinya?
Saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2011), Yulianis tampil bercadar hitam. Dia menjawab semua pertanyaan majelis hakim dengan lancar.
Menurut wanita yang tetap dirahasikan wajahnya ini, ada empat brankas di kantor Permai Grup yang terletak di Jl Buncit Raya, Jaksel ini. Tiga brankas di ruangan Neneng, sisanya di ruangan Yulianis.
"Isinya cek dan surat berharga," kata Yulianis.
Sebelumnya, sumber detikcom di lingkungan KPK mengatakan, di salah satu ruangan terdapat beberapa brankas ukuran besar tempat menyimpan uang. Salah satunya brankas khusus yang hanya bisa dibuka Nazaruddin.
"Semua keuntungan, fee dari perusahaan fiktif, dari keuntungan di proyek-proyek, dia masukkan ke brankas itu," kata penegak hukum yang enggan disebutkan namanya, Kamis (28/7/2011).
Awalnya, KPK bergerak dari kantor Kemenpora pada 20 April lalu. Pengakuan Mindo Rosalina Manulang, karyawan Nazaruddin di PT Anak Negeri, membuka jalan ke kantor itu. Rosa menyebut alamat kantor Nazaruddin sebagai perusahaannya.
Brankas itu kini diangkut KPK. Keterangan dari sejumlah saksi, brankas itu tempat menyimpan uang tunai dari keuntungan proyek-proyek. "Ke mana uang itu mengalir setelah di brankas, kami tidak tahu," urainya.
"Bisa dibayangkan, perusahaan-perusahaan itu sudah ada sejak beberapa tahun, dan bermain banyak proyek-proyek. Keuntungan miliaran dan masuk ke brankas," imbuh sumber itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar